Alkisah di sebuah perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Ada seorang anak muda yang setiap hari melintasi batas kedua negara ini dengan mengandarai sepeda motor berwarna biru dan membawa dua batu kali di dalam tasnya.

Polisi perbatasan menaruh rasa curiga kepada anak muda ini, namun setiap kali diperiksa ia hanya kedapatan membawa dua batu kali yang sama sekali tidak berharga.

Hal tersebut dilakukan selama bertahun – tahun, dan pada suatu saat polisi perbatasan itu pensiun.

Ketika sudah tidak bekerja untuk pemerintah, polisi ini berpapasan dengan pemuda tersebut di sebuah pasar.

Ia bertanya dengan penuh rasa penasaran apa yang sebenarnya sang pemuda itu selundupkan dan berjanji tidak akan melapor ke atasannya karena sang polisi telah pensiun.

Dengan tersenyum sang pemuda menjelaskan bahwa yang selama ini ia selundupkan adalah sepeda motor biru, sedangkan 2 buah batu kali hanya digunakan sebagai kedok.

Mungkin Anda pernah bertanya – tanya, sebenarnya apa yang dilakukan oleh orang – orang sukses sehingga mereka begitu luar biasa? Ikhtiar apa yang mereka ‘selundupkan’ sehingga mereka bisa berhasil?

Rahasianya sederhana, dan sudah sering kita lihat, bahkan saking sederhananya, kita gak ‘ngeh’ bahwa hal – hal yang kelihatan itulah yang jadi ‘selundupan’ sebenarnya.

Tidak ada seorang pebisnis pun yang bisa tahu kapan, dimana dan siapa yang akan membeli produk atau jasanya. Bisnis apapun, prinsipnya sama, “tidak ada transaksi tanpa penawaran”.

Seperti halnya bunda Siti Hajar istri baginda Nabi Ibrahim a.s. yang tugasnya hanya berlari bolak – balik dari bukit Shafa menuju Marwah sebanyak 7x. Bukan tugasnya untuk memikirkan dimana letak sumur zam zam.

Tugas seorang pebisnis adalah memperbesar peluang untuk terjadinya transaksi. Biarkan Allah yang memberikan ‘hidayah’ kepada siapa saja yang Dia pilih untuk ‘bersyahadat’ pada produk atau jasa Anda.

Penawaran bukan asal menawarkan, pastikan Anda tahu siapa target marketnya, ada dimana mereka, bagaimana cara terhubung dengan target market Anda? Bagaimana cara Anda menawarkan sehingga target market Anda kesannya maaf bodoh kalau menolak penawaran Anda?

Selain tahu dengan jelas target marketnya, pahami juga karakter mereka karena dengan mengetahui karakter insya Allah akan jauh lebih mudah menemukan keberadaan mereka, contoh kalau Anda ingin mencari kawan yang karakternya agamis, maka peluangnya akan lebih besar saat Anda cari mereka di tempat – tempat ibadah.

Bagaimana karakter masyarakat jaman now? Menurut situs detik.com “Transaksi senilai 37 Triliun sudah beralih ke online”, survey tahun 2017 Teknopreneur.com mengatakan “lebih dari 1/2 penduduk Indonesia ada di Internet”, “7 dari 10 orang mengakses internet setiap hari”.

Dengan mengetahui karakter dari masyarakat jaman now maka Anda lebih mudah terhubung dengan mereka. Meski kelihatannya sederhana tapi sejujurnya banyak orang yang bingung harus mulai dari mana?.

Terlepas dari Anda saat ini seorang newbie (pemula) atau sudah menjadi praktisi, kalau ada sebuah platform digital yang akan menjawab semua kendala – kendala Anda apakah ini akan jadi kabar baik? Barangkali ini jawaban dari doa – doa Anda, jangan putuskan sebelum Anda tahu jawabannya DISINI.

Go online bukan lagi sebuah pilihan tapi sudah menjadi KEHARUSAN bagi Anda yang hidup di jaman now tapi ingin WOW. Anda boleh langsung klik DISINI

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *