Tiga puluh tahun lalu, dengan uang Rp.100,- ada banyak hal yang bisa kita beli. Sebelum krisis moneter melanda negeri ini tahun 1998, punya uang Rp.100.000,- bahkan membuat diri Anda merasa kaya.

Kalau dulu Anda mengunjungi sebuah pusat perbelanjaan dan membeli kebutuhan pokok, dengan uang Rp.100.000,- Anda bisa pulang dengan satu troli belanjaan yang terisi penuh bahkan tumpeh – tumpeh.

Tapi tidak dengan hari ini, uang Rp.100.000,- Anda saat ini tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan belanja bulanan rumah tangga jaman now. Iya atau ya?

Meski nominalnya masih sama, tapi uang Anda sekarang bukanlah uang Anda yang dulu, nilainya sudah berubah banyak. Itulah yang disebut dengan inflasi.

Tahukah Anda, dalam 5 tahun ini, harga beras sudah naik sebesar 41%?, biaya pendidikan bisa naik 15 – 20% setiap tahunnya. Kalau kebutuhan hidup Anda saat ini Rp.5.000.000,- per bulan, maka dalam 40 tahun kedepan, kebutuhan Anda akan berubah menjadi Rp.35.199.944,- (asumsi inflasi 5%).

Pertanyaannya income kita bisa naik berapa % dalam 1 tahun? Naik berapa dalam 5 tahun? Gimana dengan 10 – 20 tahun kedepan?. Apa yang harus kita lakukan sebagai langkah antisipasi inflasi?

Jika nilai uang dalam jangka panjang akan terus turun, maka tugas kita adalah membuat uang “berlari” lebih cepat dari penurunannya. Bagaimana caranya? Mas Ippho Santosa motivator Rezeki menyarankan 3 hal:

  1. Bisnis
  2. Investasi
  3. Sedekah

Tiga hal itu yang akan membuat uang Anda berlari lebih cepat dari penurunannya (inflasi). Untuk poin ke 3 sudah pernah kami bahas di link ini. Untuk bahasan kali ini, kita fokuskan ke pembahasan poin ke 1 & 2.

Saat ini orang semakin sadar bahwa tidak bisa lagi hidup hanya mengandalkan gaji yang cenderung linier kenaikannya, peran gelar sarjana menjadi tidak terlalu penting lagi ketimbang ‘gelar barang dagangan’.

Banyak dari mereka yang juga punya second career sebagai seorang entrepreneur karena asumsi kebanyakan orang, bisnis lebih ‘menjanjikan’ hasil yang eksponensial. Benar begitu?

Benar, bisnis punya peluang itu, ketimbang hanya mengandalkan gaji dari kantor yang ‘bisa ditebak’ kenaikannya, tapi sejujurnya, membesarkan bisnis adalah sebuah hal yang penuh dengan tantangan, inovasi, kreatifitas, dan ‘iklim’ yang dinamis dan tentunya perlu ada sebuah usaha ekstra dan perhatian untuk mengurusi bisnis tersebut, ini tidak mudah terutama bagi Anda yang karyawan atau pegawai.

Semakin besar sebuah bisnis maka biasanya perlu perhatian lebih. Biasanya diawal – awal tumbuhnya sebuah bisnis, perlu keterlibatan Anda sebagai pemilik bisnis sampai Anda bisa menciptakan sebuah sistem untuk tim bisnis Anda sehingga nantinya bisnis itu bisa berjalan dengan atau tanpa Anda.

Apakah sesingkat itu? Faktanya meskipun bisnis itu baik tapi tidak semua orang siap dengan prosesnya. Kalau begitu nanti saja bisnisnya kalau sudah pensiun dari kantor, eit tunggu dulu, resiko bisnis akan meningkat manakala seorang baru akan memulai bisnis saat sudah pensiun lho huff.. Kalau ada yang bilang bisnis itu nikmat bisa jadi, tapi kalau dibilang tidak ada kenikmatan itu BOHONG BESAR! hehe ^,^

Adakah solusi lain? Untuk Anda yang tidak siap dengan prosesnya, kabar baiknya Anda boleh beternak atau berinvestasi di bisnis orang lain, bukankah Siti Khadijah istri baginda Nabi saw juga seorang investor?

Temukan sebuah bisnis yang punya niche market yang spesifik, produk/jasanya unik dan juga universal (marketnya luas), resikonya kecil bahkan nyaris tidak ada resiko, running well (sudah berjalan baik), digital marketing friendly, by the way jaman now ini sangat penting, dan yang gak kalah penting adalah punya sebuah sistem yang terautomasi sehingga bisnisnya bisa tetap berjalan dengan atau tanpa kehadiran sang owner atau CEO.

Kenapa kami sarankan itu? Karena siapa sih yang mau rugi? Atau berencana mau bangkrut? Katahuan mau enaknya aja hehe.. pahami bahwa resiko selalu ada, yang penting kita belajar mengenali & mengelola resiko, itu yang penting. Seperti misalnya platform digital DOA yang sangat cocok untuk seorang newbie dengan modal terbatas dan takut resiko.

Pebisnis butuh modal untuk membesarkan usahanya, yang punya modal butuh orang (bisnis) yang bisa membuat uangnya tumbuh lebih cepat dari inflasi. Tinggal klik, ketemuan lalu deal, Asik? \(^,^)/

 

 

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *