Awal tahun 2022 laman media sosial dibanjiri dengan pemberitaan mengenai nasib terkini dari warga kampung miliarder yang sempat viral di tahun 2021 karena ada sebuah desa yang warganya mendadak jadi miliarder berjamaah, wow…

Bayangin aja, warga kampung miliarder tersebut sempat memborong mobil beramai-ramai, masya Allah.. Bahagianya berjamaah, karena mereka menjual tanah ke pihak Pertamina dengan angka yang sangat fantastis, kabarnya mereka terima 2.5 Milyar per keluarga.

Lain dulu lain sekarang, setahun berlalu, kabar tak mengenakan justru datang dari warga kampung miliarder. Nasibnya tidak seindah di tahun lalu, sejumlah kades mengungkapkan keadaan yang terjadi, isunya adalah status desa sejahtera itu justru nyaris menjadi desa pra-sejahtera, subhanallah.. 

Tapi itu kabarnya cuma isu yang berlebihan, tidak semua pemberitaan yang beredar adalah benar. Ada Juga warga yang justru semakin bertambah kaya, bertambah asetnya pasca menerima rezeki nomplok dari Pertamina.

Oke, sambil Anda tetap membaca tulisan ini, yang menarik adalah, ada sebuah pertanyaan menggelitik, gini pertanyaannya:

“Kalau orang terkaya di dunia – Elon Musk, seluruh asetnya di bom dan ia hanya disisakan celana pendek & kaos singlet untuk bertahan hidup, kira – kira tahun depan bisa kaya lagi gak?, Alasannya?”

Dengan bekal ‘aset’ singlet dan celana pendek, Elon Musk pinjam hp orang yang kebetulan lewat, ia telpon Bill Gates, Jeff Bezos, Donald Trump, Warren Buffet, Larry Page, Jack Ma atau Mark Zuckerberg.

Sambil dia bilang “mas brooww asetku habis niy, mau gak bantuin aku mulai bisnis lagi, nanti kalian aku kasih saham sekian persen, sekian persen”.

Pertanyaannya, tahun depan mas Elon bisa kaya lagi gak? Ahaaa BISA BANGET! Inilah yang disebut BENERAN KAYA  alias punya Mental Kaya.

Ternyata mental kaya jauh lebih penting daripada kekayaan itu sendiri. Kekayaan sejati menurut Roger Hamilton, bukanlah jumlah angka di rekening Anda melainkan apa yang masih Anda miliki saat Anda kehilangan semua uang Anda.

Motivator bilang, segala sesuatu yang pernah Anda capai di masa lalu, ada polanya, dan kabar baiknya pola itu bisa di ulang, bisa kok, bisaa!!

“Apakah income yang besar memastikan Anda kaya?”

“Apakah income yang kecil memastikan Anda misquen?”

Anda tahu Mike Tyson kan?, Siapa dia? Petinju? bukaaaannn.. Mike Tyson bukan petinju, ia adalah orang yang bangkrut!. Lhooo?

Seumur hidupnya Mike Tyson pernah mendapatkan uang nyaris 4 Triliun, banyak? banyak lah.. Luber cuy!

Tapi diusia 42 tahun Mike Tyson dinyatakan bangkrut dan masih hutang USD 36 juta. Inilah maksudnya uang banyak gak mastiin anda kaya, apalagi gak punya uang #aih..

Disebuah buku berjudul “Passion, Profit & Power” karya Marshall Sylver, dikatakan bahwa “Seandainya semua uang di dunia ini di bagi rata, yang menarik adalah, ternyata dalam 5 tahun menurut analisa penulisnya, uang tersebut akan kembali kepada komposisinya semula.”

Kenapa? Karena hanya ada 2 jenis orang yang saat ia punya uang. Anda yang mana?

1. “Enaknya beli apa ya?” (mendadak konsumtif)

2. “Bagusnya di apain ya, supaya uang ini ‘berkembang biak’ jadi lebih banyak?”

Ada kisah nyata, tahun 2002 seorang petugas kebersihan berusia 19 tahun bernama Michael Carroll memenangkan lotre senilai Rp.233 Milyar, Wow!

Namun sayangnya, Michael menggunakan uang sebanyak itu untuk foya-foya, membeli narkoba & berjudi.

Dalam kurun waktu 8 tahun kemudian, uang Michael habis dan ia kembali menjadi petugas kebersihan. Michael sebenarnya belum kaya, ia baru mengalami kondisi banyak uang.

Seandainya punya income 100jt/bulan apakah Anda pasti kaya? bisa ya, bisa juga engga, tergantung, kalau income 100jt tapi gaya hidup 120jt gimana? Nah lho…

Jumlah uang, sebenarnya tidak merubah Anda, kebiasaan Anda-lah yang menentukan Anda akan kaya atau tidak, bukan kata saya, kata mas Ippho Santosa & pak Tung Desem Waringin.

Gak semua orang punya gaji, tapi semua orang punya rezeki, sepakat? Barakallahu laka fii ahlika wa malika, aamiin. 

Lanjut?

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *