- Home
- Chatting Berujung Closing (Part 1)
Sebelum kita bahas teknis, saya asumsikan Anda sudah pernah membaca postingan saya sebelumnya yang berjudul “Bagaimana Mendatangkan Lebih Banyak Buyer Dan Customer”.
By the way, sudah tahu kan bedanya marketing dan sales? Singkatnya marketing tugasnya create demand, membangun awareness, mendatangkan leads/prospek atau calon pembeli.
Sedangkan sales akan terjadi saat calon pembeli yang dihasilkan oleh strategi marketing “bertemu” dengan teknik closing. Atau dengan kata lain teknik closing merupakan sebuah teknik yang akan mengubah leads menjadi buyer bahkan customer.
Bismillah.. Di tulisan ini kita akan mulai berkenalan lebih jauh dengan teknik closing, siap?
Di Indonesia kultur belanja onlinenya beda dengan negara lain, STIFIn bilang negara dengan kultur feeling karena banyak gunung merapi aktif, sehingga budaya masyarakatnya cenderung berkegiatan sosial (berkerumun) dan pengen instan.
Hal tersebut menjadikan interaksi personal sangat penting bahkan menjadi “bumbu” khususnya dalam kegiatan bermuamalah (jualan). Walaupun mungkin sebagai seller, Anda sudah sangat jelas menampilkan spesifikasi produk yang Anda jual.
Tapi sebagai masyarakat kultur Feeling rasanya gak interaksi, gak ketemu itu kurang afdhol, istilahnya “tanya tanya dulu, beli kemudian”, bahkan gak jarang chating berujung ghosting alias sebatas tanya-tanya tanpa kepastian..
Jadi tips sukses pertama agar menjadi seller yang sukses di bumi pertiwi ini adalah NO BAPER, haha..
Bagaimana caranya agar orang yang udah terlanjur “sayang” bisa berakhir di “pelaminan”, disinilah gunanya teknik closing supaya bisa “married with customer” istilahnya, duh jadi laper.
Sebelum Anda gunakan teknik closing, ada hal yang perlu Anda siapkan sebagai seller misalnya:
1. Pahami Product Knowledge dengan baik
2. Miliki alasan kenapa prospek harus beli sekarang?
3. Building Trust (Membuat leads percaya sama Anda)
Bersambung…
Lanjut? Boleh sambil tulis komentarnya di bawah ya ^_^
Selasa, 15 Maret 2022
Rizal Muharam
“The Gold Daddy”