- Home
- Chatting Berujung Closing (Part 2)
Postingan ini merupakan lanjutan dari postingan Chatting Berujung Closing (Part 1)
Paham Produk Knowledge
Banyak potensi pembelian gagal terjadi akibat CS/admin/seller gak bisa jawab pertanyaan calon pembeli terkait produk yang dijual.
Atau kalau pun bisa menjawab pertanyaan calon pembeli kesannya agak ragu karena gak faham seluk beluk produk, hayo ngakuuu..
Padahal, promosi itu semudah bercerita, kalau Anda yakin produknya bagus maka cerita Anda akan mengalir dan ada “ruh” nya.
Jadi bagaimana cara meyakinkan calon pembeli? Sederhana, Anda-nya dulu yang yakin, karena keyakinan itu ME-NU-LAR.
Bagaimana supaya yakin? Salah satunya pahami seluk beluk produk yang Anda jual, selidik punya selidik mengenai product quality ini, sahabat Nabi Saw yang terkenal paling kaya (Abdurrahman Bin Auf) sangat memperhatikan betul kualitas produk yang ia jual.
Secanggih apapun teknik closing Anda, saat keyakinan Anda terhadap produk yang Anda jual “cacat” maka akan sulit berhasil kecuali memang ahli manipulasi ya hehe..
Now or Never (Kenapa Harus Beli Sekarang)?
Pikirkan bagaimana caranya supaya calon pembeli Anda merasa, maaf, bodoh jika tidak membeli dari Anda atau menunda beli sekarang juga.
Apa nilai tambah Anda sebagai seller? Apa nilai tambah produk Anda dibanding kompetitor? Kenapa Anda bukan yang lain?
Building Trust (Membangun Reputasi & Referensi)
Seorang yang baru memulai terjun di bidang penjualan biasanya akan mengalami fase dimana konten dan penawaran produknya kepada calon customer mengalami “no response”.
Berbeda dengan Product Knowledge yang tinggal Anda pelajari keunggulannya sehingga Anda merasa yakin dengan produk yang Anda jual.
Tips Building Trust ini perlu waktu dan strategi, apalagi buat mereka yang punya “personal branding” di dunia maya sebagai orang yang belum pernah sama sekali jualan atau sering membagikan konten yang sering mencederai citra personalnya.
Ada sebuah quote yang mengatakan, “83% transaksi bisnis terjadi karena pembeli ‘menyukai’ penjualnya”, teknis ternyata hanya 17% perannya..
Meski kecap Anda nomer 1, meski teknik closing Anda paling canggih, namun kalau calon pembeli Anda ‘ilfil’ maka yowes ambyar.
“People don’t buy your product, they buy YOU”.
Apalagi kalau seller yang menjual produk tersebut juga banyak, artinya Anda akan dianggap “remahan rangginang di kaleng kong guan” kalau gak punya kemampuan building trust hehe..
Dalam hal ini, Anda boleh membaca rahasia sukses seorang salesman bernama Joe Girard yang dijuluki master penjualan terbaik sejagat raya.
Bagaimana tips membangun kepercayaan kepada calon pembeli? Berikut beberapa contoh mudahnya:
- Niat (Niat jualan supaya Anda untung, atau niat jualan supaya jadi solusi atas masalah orang lain?)
- Hakikatnya Allah yang mendatangkan calon pembeli bukan ikhtiar Anda (ketuk pintu langit).
- Tunjukan Testimoni/review tentang produk yang Anda jual.
- Edifikasi (komentar baik tentang produk/personal diri Anda dari buyers dan customers)
- Miliki “kartu nama” alias track record Anda di dunia maya
- Gelar atau catatan prestasi yang relevan dengan produk yang Anda jual (Menjadi pakar, terbaik di kelasnya)
Bersambung…
Lanjut lagi? Boleh sambil isi komentar di bawah ya ^_^